Laman

Wednesday, February 16, 2011

Kopi luwak, "The Best Coffee in The World"

Anda sudah tentu kenal dengan jenis kopi yang satu ini. Ya, kopi luwak kopi termahal di dunia. Kopi luwak merupakan kopi yang berasal dari kotoran hewan musang/luwak. Luwak, sejenis hewan pemakan buah adalah pemilih biji kopi yang ulung. Luwak hanya mau memakan buah kopi yang sudah benar-benar masak. sebenarnya luwak tidak memakan seluruh buah kopi tersebut, ia hanya memakan bagian kulitnya saja, sisa biji kopinya kemudian terbuang bersama fesesnya dalam keadaan utuh.

Biji kopi yang telah dikeluarkan oleh luwak tersebutlah yang kemudian disebut-sebut sebagai kopi luwak yang kemudian dinobatkan menjadi kopi terenak dan termahal di dunia. Berdasarkan hasil riset para peneliti di Kanada, membuktikan bahwa kadar protein di dalam perut luwak memfermentasi biji kopi yang telah dimakan oleh luwak sehingga rasanya menjadi lebih mantap dan beraroma tajam.

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.

Saya sendiri pernah merasakan kopi luwak ini. Kebetulan, saya di besarkan di daerah penghasil kopi ternama di Indonesia dan menjadi salah satu produsen kopi luwak, Lampung. Di daerah ini terdapat dua macam kopi luwak yang diproduksi yaitu kopi luwak arabica dan kopi luwak robusta. dan menurut cerita masyarakat sana, memang kopi luwak arabica didaulat menjadi kopi luwak yang lebih enak ketimbang jenis robusta. 

Berdasarkan pengalaman saya, baik kopi luwak jenis robusta maupun arabica pada dasarnya memiliki aroma yang sangat kuat. Wangi biji kopinya yang sungguh-sungguh membangkitkan selera. Dalam hal rasa, saya masih belum mengerti apa yang kebanyakan orang maksud dengan rasa "mantap" pada kopi luwak. apakah aromanya, caffeinnya, atau kepekatannya. Bagi saya sendiri, mantap untuk rasa kopi merujuk pada kekentalan dan kepekatan rasa pahit yang disuguhkan oleh kopi tersebut. Dan untuk kopi luwak, dua kata yang saya rasa cocok digunakan untuk menggambarkan kopi jenis ini, yaitu lembut dan wangi. Apakah kopi ini sungguh-sungguh nikmat seperti yang dikatakan banyak orang? Saya sendiri mengatakan tidak. Saya merupakan penikmat kopi hitam yang kental dan bagi saya kopi luwak terlalu lembut, namun memang untuk urusan aroma, kopi luwak adalah rajanya.

membaca artikel ini,para penikmat kopi terutama yang pernah merasakan kopi luwak di restoran-restoran terkenal mungkin akan menyebut saya sok tahu, atau tidak bercita rasa. Tapi, perlu anda tahu, sebelum saya membeli kopi luwak dari produsennya langsung, saya sempat berbincang-bincang sedikit. saya meminta sedikit wejangan-wejangan mengenai kopi jenis ini. Sang produsen mengatakan hal yang agak sulit saya percayai untuk pertama kalinya, dia mengatakan bahwa kopi luwak murni memang sangat kuat aromanya, tapi -terutama bagi penikmat kopi kental seperti saya- sesungguhnya rasanya tidak enak. Terlalu lembut, katanya. Bahkan cenderung hambar. Bahkan dia sendiri berani bertaruh, jika ada kopi luwak yang enak, dia menyebut bahwa kopi luwak tersebut sudah tidak murni dalam artian telah di mix dengan jenis kopi lain yang bukan kopi luwak. Pasangan saya -juga penikmat kopi- juga pernah mengatakan hal yang sama. Saat pertama kali mencoba kopi luwak dia langsung menyatakan , bahwa kopi ini tidak enak dan sampai sekarang dia tidak mau minum kopi luwak. Awalnya saya tidak percaya kepada mereka, namun setelah mencobanya sendiri, ternyata terbukti benar-benar tidak enak. Tapi sekiranya itu merupakan pendapat pribadi saya sendiri yang merupakan penikmat kopi kental terhadap rasa kopi luwak ini. Mungkin, selera anda berbeda dengan saya dan menemukan kecocokan dengan rasa kopi ini. saya juga tidak melarang anda. Saran saya, untuk menjamin keaslian kopi luwak yang anda minum ada baiknya anda berkorban sedikit untuk datang langsung ke tempat produsennya sehingga di kemudian hari anda bisa benar-benar membedakan rasa kopi luwak yang murni dengan kopi luwak yang telah di campur.



reference : http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi_luwak

Magnum Jamaican Blue Mountain Blend Coffee, Whole Bean, 2 Lb BagHawaii Roasters 100% Kona Coffee, Medium Roast, Whole Bean, 16-Ounce BagCoffee Bean Direct Dark Brazilian, Whole Bean Coffee, 5-Pound Bag

No comments:

Post a Comment